Menumbuhkan Kreativitas dan Peduli Alam pada Siswa SD dalam
HIMABO Mengajar 2024
Pada tingkat pendidikan sekolah dasar, siswa akan menjadi sangat terbuka terhadap berbagai bentuk pembelajaran yang tidak hanya berkaitan dengan mata pelajaran formal. Hal tersebut karena pendidikan sejatinya juga mencakup pengalaman-pengalaman yang membangun karakter, keterampilan sosial, serta kemampuan berpikir kritis dan kreatif yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, pendidikan juga bertujuan untuk membentuk individu yang berdaya, mampu beradaptasi dengan perubahan, dan berkontribusi positif dalam masyarakat. Oleh karena itu, siswa akan memiliki pondasi kuat dalam menjadi generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan dengan percaya diri dan inovatif melalui daya kolaborasi dan kreativitasnya.
HIMABO Mengajar adalah kegiatan yang menjadi salah satu agenda dari Divisi Penalaran HIMABO UM (Himpunan Mahasiswa Bojonegoro Universitas Negeri Malang) dengan tujuan untuk memberikan kontribusi dalam bidang pendidikan dan pengajaran khususnya di daerah Kabupaten Bojonegoro yang dapat meningkatkan daya kreativitas dan kolaborasi siswa. Kegiatan ini dilaksanakan di SDN Klepek, Desa Klepek, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro pada tanggal 30-31 Juli 2024 yang diikuti oleh-seluruh siswa dari kelas satu sampai kelas enam. Tema yang diangkat pada HIMABO Mengajar 2024 ini adalah Cerdas Berkreasi, Peduli Alam.
Hari pertama HIMABO Mengajar dilaksanakan dengan kegiatan di dalam kelas yang berfokus pada STEM Activity (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) melalui Project Based Learning yang merupakan kegiatan pembelajaran dengan menyelesaikan proyek sebagai penunjang karir siswa di abad ke-21. Beberapa kegiatan tersebut diantaranya: robotic hand (tangan robot), catapult (ketapel), dan balancing equilibrium (menyeimbangkan keseimbangan). Kegiatan membuat robotic hand bertujuan untuk memperkenalkan siswa dengan konsep-konsep dasar teknologi (robotik) dan membantu mereka dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis & kreatif. Kemudian, catapult atau ketapel dapat menjadi media siswa dalam mengetahui bagaimana energi potensial diubah menjadi energi kinetik, serta dengan membuatnya bersama anggota kelompok akan dapat membiasakan siswa untuk bekerja sama dalam tim, berbagi ide, dan membantu satu sama lain. Selanjutnya dengan balancing equilibrium, siswa akan bekerja sama dengan kelompoknya untuk menyeimbangkan gelas di atas stik es krim sehingga dapat meningkatkan keterampilan problem solving dan kolaborasi. Oleh karena itu, setelah kegiatan hari pertama berakhir, siswa mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna sehingga terjadinya peningkatan dan pengembangan soft skill yang dimiliki siswa.
Hari kedua HIMABO Mengajar dilaksanakan dengan kegiatan di luar kelas yang berfokus pada kegiatan penanaman dan materi terkait pengelolaan sampah. Kegiatan ini dipilih untuk meningkatkan kepedulian siswa terhadap alam sekitar dengan memberikan siswa pengalaman berpartisipasi secara langsung. Selain itu, terdapat kegiatan senam dan games yang dilakukan sebelum pelaksanaan kegiatan penyampaian materi dan penanaman tersebut. Senam pagi ini tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, tetapi juga berdampak positif pada kesehatan mental, pengembangan sosial, dan emosional.
Pada akhirnya, anggota HIMABO UM yang berpartisipasi dalam kegiatan HIMABO Mengajar berhasil menciptakan lingkungan belajar yang bermakna dan menyenangkan sehingga siswa antusias, percaya diri, dan dapat bekerja sama dengan teman-teman lainnya untuk mencapai tujuan kegiatan ini.
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih telah membaca .. :)